Graham Arnold resmi mundur dari kursi pelatih Timnas Australia. Pria 61 tahun itu mengaku sudah memikirkannya usai ditahan Timnas Indonesia beberapa waktu lalu.
Australia mengumumkan mundurnya Arnold dari kursi pelatih pada Jumat (20/9/2024). Ia meletakkan jabatannya, tak lama setelah Socceroos ditahan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
“Memimpin Socceroos menjadi puncak karier saya dan sebuah kebanggaan besar. Saya sangat bangga atas capaian kami, dari memecahkan rekor membina talenta baru hingga membuat sejarah di panggung dunia. Setelah menimang-nimang dengan cermat, saya yakin ini saatnya ada penyengaran kepemimpinan untuk membimbing tim ke depannya,” ujar Arnold, di situs resmi Australia.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pemain, staf saya, Football Australia, dan penggemar setia kami atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan. Subway Socceroos memiliki masa depan yang cerah, dan saya yakin mereka akan terus unggul.”
“Saya telah mengabdi selama 40 tahun untuk sepak bola Australia, dengan enam tahun terakhir saya berperan sebagai pelatih kepala Socceroos. Saya mengatakan setelah melawan Indonesia, bahwa saya harus mengambil beberapa keputusan, dan setelah melakukan refleksi mendalam, firasat saya mengatakan bahwa inilah saatnya untuk melakukan perubahan, baik untuk diri saya sendiri maupun programnya,” katanya.
Graham Arnold terakhir melatih Timnas Australia menghadapi Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kedua tim bermain imbang 0-0.
Arnold, yang melatih Australia sejak 2018, punya catatan memimpin 57 laga, 37 kali menang, 7 imbang dan 13 kali kalah. Ia sempat membawa Australia U-23 meraih tempat ketiga di Piala Asia U-23 2020.
Di bawah Graham Arnold, rangking Australia di FIFA juga melesat. Ia membawa Jackson Irvine dkk kini bertengger di peringkat 24 dunia, dari sebelumnya di peringkat 41.